Wednesday, June 23, 2010

Tips untuk Mengatur Keuangan Anda

1. Tentukan tujuan keuangan anda
Anda harus menentukan mana yang harus didahulukan, rinci secara jelas mana yang lebih penting untuk anda dan keluarga.
Secara umum tujuan keuangan dibagi 3 :
- Tujuan jangka pendek, contohnya membeli mobil baru, liburan di akhir tahun, pindah ke rumah yang lebih besar
- Tujuan jangka menengah, contohnya mempunyai anak, membuka bisnis yang baru lagi
- Tujuan jangka panjang, contohnya pensiun, kuliah anak

Tentukan dengan jelas, mana yang harus diutamakan.
2. Aset pribadi
Anda harus mengetahui berapa aset bersih yang telah dimiliki. Gambaran sederhananya, aset bersih adalah apa yang anda miliki saat ini dikurangi hutang dan cicilan. Jika usia anda sudah mendekati masa pensiun, warisan termasuk dalam aset pribadi. Warisan turut dijadikan pertimbangan pada saat seorang individu mempunyai urusan dengan hukum, piutang saat meninggal.
Untuk mengetahui gambaran berapa besar aset bersih yang anda miliki saat ini, bisa menggunakan file balance sheet sederhana (lihat attachment excel) .

3. Tentukan anggarannya
Hitung secara rinci anggaran yang diperlukan dan tetapkan tujuan anda pada angka yang sudah dihitung sejak awal. Anda harus berusaha mengatur pengeluaran dengan cermat, pengeluaran jangan sampai melebihi penghasilan, teliti kembali pos pengeluaran yang bisa dihemat lagi, hindari mencari pinjaman untuk menutupi pinjaman, gaya hidup anda, kecuali anda benar-benar dalam keadaan darurat dan yakin penghasilan akan meningkat.
4.Hutang
Hutang tidak disarankan, tetapi jika terpaksa, pinjamlah sebanyak hanya yang anda butuhkan, yang perlu diingat sebelum anda meminjam uang dari bank, pinjamlah hanya sejumlah yang anda butuhkan karena bisa saja bunga pinjaman bisa bertambah, jauh melebihi hutang yang dipinjam. Buat rencana untuk melunasi hutang secepat mungkin, contohnya, selesaikan dahulu hutang yang bunganya tinggi seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA) dll
5. Sediakan dana cadangan
Untuk kondisi darurat, sediakan dana cadangan sebesar 2-3 kali penghasilan bulanan, hal ini diperlukan untuk berjaga-jaga jika seandainya anda di PHK atau pun karena hal lain. Dana cadangan ini tidak boleh diutak-atik jika keadaannya tidak benar-benar darurat.
6. Menabung
Setelah anda melunasi hutang-hutang yang bunganya tinggi, mulailah menabung secara periodik misalnya bulanan, mingguan untuk tujuan jangka pendek mau pun menengah anda, contohnya liburan ke luar negeri, merenovasi rumah
7. Lindungi aset anda
Lindungi diri dan aset anda. Pastikan anda dan keluarga mempunyai jumlah perlindungan yang mencukupi dari asuransi untuk penyakit kritis, rawat jalan/inap, kecelakaan dan kematian
Beberapa hal yang bisa dijadikan tips dalam mengambil asuransi :
-Apakah anda merupakan sumber penghasilan utama
-Tentukan tujuan keuangan anda
-Pertimbangkan untuk menggunakan jasa pengacara apabila terjadi kondisi diluar rencana awal
8. Rencanakan pensiun
Buat rencana keuangan untuk masa pensiun anda. Apakah anda sudah diikutkan dalam program dana pensiun, DPLK oleh perusahaan, apakah anda mendapatkan subsidi dari perusahaan atau dipotong dari penghasilan rutin anda? Terlepas dari kondisi apakah anda masih mempunyai hutang, pertimbangkan secara bijak untuk mengambilnya.
9. Investasi
Investasi tidak hanya diperuntukkan bagi orang yang sudah mapan secara finansial. Berinvestasi sejak dini membuka peluang berkembangnya aset anda dalam jangka panjang asal dikelola dengan benar. Tanyakan kepada konsultan pajak cara-cara untuk mengurangi pajak yang harus dibayar dari hasil investasi.
10. Duplikasikan pengetahuan anda
Semakin sering anda mempraktekkan pengetahuan keuangan anda kepada orang lain, semakin mudah anda menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Sumber : rencana keuangan

Friday, June 18, 2010

Hutang Baik Vs Hutang Jahat

Memang sulit untuk 100% terbebas dari  hutang. Tapi bila Anda terpaksa berhutang, pilihlah hutang yang baik agar hidup Anda tak merana. 

Menurut Eric Gelb, CEO Gateway Financial Advisors dan penulis buku Getting Started in Asset Allocation, hutang terbagi dalam dua jenis yaitu hutang baik dan hutang buruk. Lalu,apa yang membedakan keduanya? 
 
  
HUTANG BURUK
Yang masuk ke dalam jenis ini adalah berbagai hutang yang sifatnya konsumtif. Misalnya:

Hutang kartu kredit
Utang ini dianggap paling buruk karena mudah sekali didapat, tapi juga sarat' jebakan Batman'. Tinggal gesek, barang yang kita inginkan langsung terbeli. Namun, bunga tinggi yang diterapkan dan sistem pembayaran kita yang biasanya hanya  minimum payment akan membuat utang membengkak sehingga memberatkan keuangan.

Pinjaman tanpa Agunan
Zaman yang kian modern telah melahirkan rentenir-rentenir gaya baru. Spanduk atau brosur bertuliskan bank atau suatu lembaga keuangan yang bisa memberikan pinjaman tanpa agunan dengan proses cepat dan mudah, mungkin sudah sering kali Anda lihat di jalan-jalan.
Jangan mudah tertipu, karena yang jenis ini pun termasuk hutang buruk. Selain bunga yang ditawarkan sangat mencekik, ada syarat lain yang biasanya akan memberatkan di kemudian hari.

Pinjam Simpanan
Anda tentu memiliki simpanan uang di tabungan berjangka atau asuransi untuk keperluan masa depan. Namun karena sedang butuh uang, dana tersebut Anda cairkan dengan niat akan dikembalikan segera.
Ini pun termasuk hutang yang buruk. Mengapa, karena dana tersebut bukan diperuntukkan untuk kebutuhan jangka pendek, sehingga tidak disarankan untuk diutak-atik sebelum waktunya. Belum Anda pun bakal terkena penalti atas pencairan itu. Jika Anda butuh uang mendadak dan berniat mengembalikannya dengan cepat, lebih baik pinjam pada keluarga atau teman saja.


HUTANG BAIK
      Sedangkan yang masuk ke dalam jenis utang baik adalah pinjaman 'investasi' yang memberikan nilai tambah pada uang Anda. Misalnya :

KPR
Kependekan dari Kedit Pemilikan Rumah. HUtang ini termasuk baik. Pasalnya harga rumah mahal dan cenderung naik terus. Dan untuk membeli rumah yang harganya luar biasa mahal itu, mau tak mau Anda memang harus meminjam uang ke bank dan membayar kembali dengan mencicil. Jangka waktu cicilan utang yang panjang pun (bisa mencapai 20 tahun) takkan membuat Anda rugi, karena harga rumah Anda akan terus bertambah dari tahun ke tahun.

Pinjaman Sekolah
Mengapa pinjaman ini dianggap hutang baik? Karena pendidikan merupakan investasi. Dengan menambah ilmu dan keterampilan, Anda pasti berharap mendapatkan kenaikan pendapatan yang bisa menutup hutang tersebut. Namun, pinjaman sekolah ini juga bisa menjadi utang buruk, jika ijazah baru Anda tidak dihargai oleh tempat Anda bekerja.

Pinjaman Usaha
Pinjaman ini menjadi utang yang sangat baik. Apalagi, jika usaha yang dikelola dengan pinjaman tersebut memberikan keuntungan besar yang tak hanya bisa membayar hutang tapi juga bisa memperkaya diri Anda. Namun jika usaha merugi, pinjaman baik ini pun bisa berubah menjadi utang buruk. Di sinilah diperlukan kepiawaian Anda dalam memutar roda usaha.

Nah, hutang apa yang Anda miliki?


Sumber: kompas.com

Sunday, June 13, 2010

Kebutuhan Vs Keinginan


Hati-hati kalau Anda tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Karena kalau Anda tidak bisa membedakan yang mana itu yang masuk sebagai kebutuhan dan yang mana yang sebenarnya masuk sebagai keinginan, bisa-bisa Anda menjadi orang yang boros.

Dan boros ini bisa menjadi biang masalah dalam keuangan Anda. Dengan hidup boros, lama kelamaan bisa terjadi defisit. Pemasukan Anda sudah tidak mampu lagi membiayai pengeluaran yang terus membesar karena sifat boros. Dan kalau sudah defisit, seringkali mencari jalan keluar yang singkat yaitu dengan berhutang. Hutang, apalagi yang berbunga, bisa membuat Anda bangkrut. Dan bangkrut itu adalah akhir dari nasib keuangan Anda.

Karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka dengan ringannya Anda bisa mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli sesuatu. Padahal mungkin uang itu akan lebih bermanfaat kalau sekiranya digunakan untuk hal lainnya.

Tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan juga bisa membuat Anda tidak bisa menentukan dengan baik prioritas dalam melakukan pembelanjaan. Malah, bisa jadi Anda mengorbankan suatu kebutuhan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Apa sih bedanya antara kebutuhan dan keinginan?
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan. Tapi sebagai panduan, seroang kawan saya memberi definisi berikut:

Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.

Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.

Itu kalau kita lihat dari segi kepuasan atau kesejahteraan seseorang. Tapi yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap orang. Sedangkan saya sendiri berpendapat bahwa untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu dikatakan sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi utamanya.

Contoh sederhana, makan adalah kebutuhan yang tidak terelakan. Bukan cuma manusia, setiap makhluk hidup butuh yang namanya makan. Makan akan memberikan tenaga dan kesehatan bagi manusia, maka makan makanan yang bergizi adalah kebutuhan kita semua.

Makanan memiliki fungsi utama sebagai sumber energi untuk tubuh. Sedangkan memberikan rasa enak adalah fungsi tambahan dari makanan. Maka makanan enak adalah keinginan, bukan kebutuhan. Tapi bukan berarti tidak boleh makan makanan yang enak-enak. Hanya saja kita perlu mempertimbangkan dulu apakah pengeluaran untuk makanan enak itu akan mengorbankan kebutuhan yang lain atau tidak.

Contoh lain. Berpakaian adalah kebutuhan kita agar terlindung dari cuaca. Pakaian juga berfungsi untuk menjaga aurat yang musti kita jaga. Bagi sebagian orang mungkin memang dibutuhkan untuk berpakaian dengan jenis tertentu untuk kepantasannya, seperti memakai dasi atau jas. Tapi apakah perlu memakai pakaian yang bermerk dan mahal? Saya rasa pakaian bermerk dan mahal bukan lagi kebutuhan, tapi keinginan saja.

Rumah juga kebutuhan, tempat kita tinggal dan bernaung. Agar rumah bisa berfungsi dengan baik, rumah juga ditunjang dengan berbagai perlengkapan rumah tangga seperti televisi, kulkas, dan perabotan lainnya. Setiap alat dan perabotan itu memiliki fungsinya masing-masing. Selama itu digunakan sesuai dengan fungsinya, itu adalah kebutuhan. Tapi kalau sudah digunakan untuk “pamer”, sekedar menunjukkan kepada tetangga bahwa kita pun mampu membeli seperti mereka. Saya rasa itu bukan lagi kebutuhan, itu hanya keinginan. Dan keinginan seperti ini sebaiknya tidak dituruti.

Standar kebutuhan dan keinginan bagi setiap orang bisa jadi berbeda. Tentunya sangat tergantung dari kondisi lingkungan, aktivitas harian, tuntutan pekerjaan/profesi dan sebagainya.

Bagi sebagian orang, mobil sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang aktifitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka mobil adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Jika fungsi mobil adalah untuk alat transportasi, membawa kemana kita akan pergi.

Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories mobil, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau semua kebutuhan yang lain sudah terpenuhi dengan baik.

Apalagi memiliki beberapa jenis mobil, padahal kita hanya bisa menggunakannya satu saja. Saya rasa itu sudah jelas keinginan, sama sekali bukan kebutuhan.

Kalau kita sudah bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan maka kita bisa menentukan prioritas, mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda.

Tidak ada salahnya memang kita memenuhi keinginan kita untuk sekali-kali makan di restoran untuk merayakan sesuatu, atau memasang aksesori mobil agar lebih aman dan nyaman. Tapi ingat, jangan sampai hal iu mengorbankan kebutuhan kita yang lain yang lebih penting.

Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan kebutuhan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang.

Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan mengabaikan kebutuhan. Dan jangan sampai melupakan bahwa kebutuhan tidak musti semua datang sekarang, karena masih ada kebutuhan untuk dipenuhi di masa depan. Sedangkan yang namanya keinginan manusia tidak akan pernah ada batasnya, nanti atau sekarang.

Jadi, buat apa memenuhi keinginan Anda sekarang tapi mengorbankan kebutuhan Anda dan keluarga di masa depan.

Saturday, June 12, 2010

Tips Mudah Membiasakan Diri Menabung

Banyak orang yang saat ini mengalami kesulitan untuk menabung uang mereka. ada berbagai faktor yang bisa menjadi alasan seseorang mengapa seseorang menjadi sulit menabung, mulai dari kemampuan untuk mengekang diri terhadap barang-barang sampai ketidakmampuan untuk mengelola uang dengan baik.

Apapun alasannya saat ini, Anda perlu menyimak tips menabung dengan mudah agar uang yang Anda miliki tidak lekas habis.

1. Pay Your Self First. Kalau selama ini Anda selalu berbelanja dulu dan tak sempat menabung, kenapa sekarang Anda tidak membalik proses itu? Mulailah dengan menyisihkan sebagian gaji Anda untuk tabungan sebelum Anda membayar kebutuhan lainnya (untuk berapa persen-persennya tergantung Anda sendiri). Bila itu Anda lakukan secara rutin dan disiplin, maka setelah setahun, Anda sudah akan memiliki simpanan dalam jumlah besar.

2. Jadikan Tabungan Sebagai Pos Pengeluaran. Masukkan pos tabungan ke dalam pos pengeluaran rutin tiap bulan. Anggaplah menabung sebagai pengeluaran rutin Anda sama dengan membayar cicilan hutang atau biaya rumah tangga lainnya, seperti tagihan listrik, PAM, makanan, transportasi dan lainnya.

3. Jangan Remehkan Uang Receh. Jangan pernah membayar dengan uang logam. Berbelanjala hanya dengan uang kertas saja. Jika Anda dapat kembalian uang logam, masukanlah uang logam tersebut ke dalam celengan (celengan ayam atau kaleng). Jangan dibuka sebelum penuh, jika sudah penuh masukanlan ke dalam rekening Anda di Bank.

4. Naikkan Setoran Tabungan Setiap Kali Penghasilan Naik. Setiap kali Anda mendapat uang lebih seperti bonus tahunan atau THR maka sisihkanlah terlebih dahulu untuk menambah tabungan Anda. Begitu juga jika gaji Anda naik maka naikkan juga jumlah setoran rutin tabungan Anda.

5. Miliki Rekening Khusus Tabungan. Sebuah keluarga sebaiknya memiliki satu rekening khusus yang digunakan untuk membiyayai pos-pos pengeluaran keluarga terpisah dari rekening pribadi. Sedangkan rekening khusus tabungan sebaiknya juga dibuat terpisah agar akumulasi dana yang terkumpul untuk tujuan keuangan yang ingin dicapai, tidak terpakai untuk pengeluaran lain.
Selamat menabung dan jadikan hidup lebih indah dan aman di masa mendatang


http://www.rajasolusi.com

Thursday, June 10, 2010

Tips Menabung Untuk Masa Depan, Sebuah Motivasi


PhotobucketHemat pangkal kaya!!! Semboyan lama yang masih dipegang sebagian banyak orang sampai saat ini. Dengan berhemat maka jalan untuk menjadi kaya raya terbuka lebar. Lho…lho…mas…bener ga sih???hmmmm….sulit dipercaya. Hidup di zaman sekarang serasa sulit untuk berhemat, banyak kebutuhan yang harus dan perludipenuhi. Primer, Sekunder dan Tersier.
Pesatnya kemajuan dunia dan teknologinya, menjadi faktor yang membuat kita untuk terus konsumtif. Itu tak bisa dihindari, tapi harus disadari bahwa masa depan masih menanti. Ada keluarga, ada anak-anak dan juga masa tua. Alangkah enaknya hidup, seandainya masalah ekonomi tak memusingkan kita, baik itu karena kita memang mampu memenuhinya ataupun hati kita lebih senang hidup dalam kesederhanaan, sehingga “uang bukanlah segalanya”. Oke, setelah kita menerawang masa depan yang ‘belum’ jelas. Alangkah baiknya, kita merencanakan segalanya terlebih dahulu.
Akan dijelaskan di blog ini tentang:
  1. Saving ratio 10% – 50%,
  2. 3 aspek perhitungan tabungan,
  3. Tujuan/target Tabungan sebagai motivasi.
Berikut penjelasannya (Godo Tjahjono, SE, M.Si, RFC)….
  • Saving ratio 10% – 50%
Terkait dengan keuangan, solusi aman yang paling utama adalah dengan menabung. Dengan menabung kita bisa memastikan masa depan kita, keluarga dan anak-anak terlindungi. Dari Godo Tjahjono, SE, M.Si, RFC., bahwa presentase yang harus ditabung untuk masa depan atau saving ratio itu berkisar dari 10% – 50%, dengan begitu kita bisa membatasi jumlah pengeluaran sampai sejauh mana.
  • 3 aspek perhitungan tabungan
Pertama, jumlah dana tabungan yang sudah dimiliki saat ini. Kedua, besarnya cicilan yang masih ada. Ketiga, tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam 5-25 tahun ke depan.
  • Tujuan/target Tabungan sebagai motivasi
Dan dari 3 aspek tersebuat, maka kita bisa membagi tabungan untuk beberapa tujuan, yakni;
Pertama, Anda harus memiliki dana darurat, minimal 3-6 kali pengeluaran keluarga per bulan dalam bentuk tabungan atau pun deposito. Bila belum ada, usahakan sekuat tenaga untuk memilikinya dengan menabung dalam persentase 30-50 persen hingga dana ini terbentuk.
Kedua, bila Anda memiliki cicilan rumah dan kendaraan, usahakan besarnya jangan melebihi 30 persen dari pendapatan sehingga masih bisa berusaha untuk menyisihkan sekitar 10 persen untuk tabungan.
Ketiga, bila Anda menabung untuk biaya sekolah anak atau dana pensiun, buatlah perkiraan berapa nilai uang yang akan Anda butuhkan nanti dan menabunglah secara rutin sesuai dengan estimasi.
Karena besarnya persentase tabungan akan tergantung dari besarnya cita-cita Anda dan jangka waktu untuk melakukannya. Premi asuransi yang bisa digolongkan tabungan adalah hanya untuk produk-produk asuransi yang memiliki nilai tunai atau nilai investasi, seperti asuransi pendidikan dan pensiun.