Thursday, June 10, 2010

Tips Menabung Untuk Masa Depan, Sebuah Motivasi


PhotobucketHemat pangkal kaya!!! Semboyan lama yang masih dipegang sebagian banyak orang sampai saat ini. Dengan berhemat maka jalan untuk menjadi kaya raya terbuka lebar. Lho…lho…mas…bener ga sih???hmmmm….sulit dipercaya. Hidup di zaman sekarang serasa sulit untuk berhemat, banyak kebutuhan yang harus dan perludipenuhi. Primer, Sekunder dan Tersier.
Pesatnya kemajuan dunia dan teknologinya, menjadi faktor yang membuat kita untuk terus konsumtif. Itu tak bisa dihindari, tapi harus disadari bahwa masa depan masih menanti. Ada keluarga, ada anak-anak dan juga masa tua. Alangkah enaknya hidup, seandainya masalah ekonomi tak memusingkan kita, baik itu karena kita memang mampu memenuhinya ataupun hati kita lebih senang hidup dalam kesederhanaan, sehingga “uang bukanlah segalanya”. Oke, setelah kita menerawang masa depan yang ‘belum’ jelas. Alangkah baiknya, kita merencanakan segalanya terlebih dahulu.
Akan dijelaskan di blog ini tentang:
  1. Saving ratio 10% – 50%,
  2. 3 aspek perhitungan tabungan,
  3. Tujuan/target Tabungan sebagai motivasi.
Berikut penjelasannya (Godo Tjahjono, SE, M.Si, RFC)….
  • Saving ratio 10% – 50%
Terkait dengan keuangan, solusi aman yang paling utama adalah dengan menabung. Dengan menabung kita bisa memastikan masa depan kita, keluarga dan anak-anak terlindungi. Dari Godo Tjahjono, SE, M.Si, RFC., bahwa presentase yang harus ditabung untuk masa depan atau saving ratio itu berkisar dari 10% – 50%, dengan begitu kita bisa membatasi jumlah pengeluaran sampai sejauh mana.
  • 3 aspek perhitungan tabungan
Pertama, jumlah dana tabungan yang sudah dimiliki saat ini. Kedua, besarnya cicilan yang masih ada. Ketiga, tujuan keuangan yang ingin dicapai dalam 5-25 tahun ke depan.
  • Tujuan/target Tabungan sebagai motivasi
Dan dari 3 aspek tersebuat, maka kita bisa membagi tabungan untuk beberapa tujuan, yakni;
Pertama, Anda harus memiliki dana darurat, minimal 3-6 kali pengeluaran keluarga per bulan dalam bentuk tabungan atau pun deposito. Bila belum ada, usahakan sekuat tenaga untuk memilikinya dengan menabung dalam persentase 30-50 persen hingga dana ini terbentuk.
Kedua, bila Anda memiliki cicilan rumah dan kendaraan, usahakan besarnya jangan melebihi 30 persen dari pendapatan sehingga masih bisa berusaha untuk menyisihkan sekitar 10 persen untuk tabungan.
Ketiga, bila Anda menabung untuk biaya sekolah anak atau dana pensiun, buatlah perkiraan berapa nilai uang yang akan Anda butuhkan nanti dan menabunglah secara rutin sesuai dengan estimasi.
Karena besarnya persentase tabungan akan tergantung dari besarnya cita-cita Anda dan jangka waktu untuk melakukannya. Premi asuransi yang bisa digolongkan tabungan adalah hanya untuk produk-produk asuransi yang memiliki nilai tunai atau nilai investasi, seperti asuransi pendidikan dan pensiun.

No comments:

Post a Comment